Untuk 19 dan Segala Kerinduannya
13:32
Ah, harusnya posting ini dibuat kemarin, 27 bulannya kita. Tapi sayangnya kemarin seharian gak nyalain laptop. Iya, ini untuk kamu, yang sedang merantau ke daerah yang sedang diselimuti abu.
Bagaimana harimu? Bagaimana keadaan disana? Bagaimana pekerjaanmu?
Nampaknya sudah lama sejak terakhir kita ada dalam putaran waktu yang diisi kita, dengan menceritakan kita. Sudah cukup lama kamu bergelut dengan pekerjaan dan sinusitis. Dengan sekumpulan mesin, setumpuk buku, dan obat-obatan. Aku merindu kamu, sesederhana merindu suara kamu. Tulisku dalam direct message yang ku kirim tanpa berita, yang entah kapan akan terbaca. Aku tak jemu, dengan waktu yang sulit dipertemukan, dengan jarak yang memisahkan, dengan komunikasi yang selalu berhalangan. Aku hanya merindu, dengan celotehmu tentang apa yang kau lalui, dengan perhatian dalam ketidak pekaan kamu, dengan obrolan panjang kita tentang dunia.
Oh, iya. Ini penting. First period. Hari ini.
Setelah sekian kali tidak melewatinya bersama kamu, kali ini aku merindunya lagi. Merindu menghabiskan hari dengan kamu. Menyenangkan ketika menyadari ada yang begitu memperhatikan di kala kram perut melanda. Bagaimana kamu membawa minuman hangat, atau membawa sejumlah makanan yang ingin aku makan. Tak lupa ketika aku bercerita teman-temanku meredakan sakit mereka dengan menaruh botol berisi air panas di perut, saat itu tak ada, dan kamu justru membawakan kain yang biasa dipakai ibu-ibu untuk memandikan bayi mereka berwarna kuning muda. Ah, cukup lama aku tak melihat wajah khawatirmu mendengar keluhanku. Membiarkan tanganmu tercengkram ketika aku merasa sakit.
Dua puluh tujuh, lebih satu.
Dan kita masih bersama. Bahkan setelah tangis ketika harus dipaksa berpisah saat itu. Yang akhirnya kita lewati dengan pandangan naif, lanjutkan saja, biarkan terpisah nanti, dengan kita yang memulai masalahnya, bukan orang lain yang memaksanya. Hebat. Dua puluh dua bulan lalu kita menangis karena kebodohan dan ketidakstabilan diri. Saat ini kita berjuang, bahkan dengan kesadaran penuh apa yang ditetapkan, akan menjadi kenyataan tak peduli sekuat apapun kita berjuang, ataupun beristirahat.
Selamat dua puluh tujuh, SA! 

0 comments